Catatan sejarah detik-detik proklamasi kemerdekaan indonesia 17 agustus 1945
Pada
malam 15 Agustus 1945 dirumah kediaman Bung Karno di Rengas Denglok
didatangi sejumlah pemuda yang dipimpin oleh Sukarni dan Wikana
masing-masing melengkapi diri dengan senjata bedil, pedang dan golok.
Pada bagian beranda rumah ada Ibu Fatmawati, Sayuti Melik dan Trimurti.
Bung karno muncul dan berkata : aku ini sudah lama memeras keringat untuk memerdekakan bangsaku dari pada engkau , hei anak-anak, jadi jangan dikira engkau bisa menekanku.
Salah seorang pemuda mengejek dengan suara rendah, barangkali Bung Besar takut seperti melihat hantu dikegelapan dan barangkali menunggu perintah dari Tenoo Haika.
Pemuda lain bernama Wikana, mengikuti ejekan tersebut dengan gerakan tanpa diduga-duga sambil menodongkon pisau, “ Kita tak ingin mengancam mu bung,” revolusi berada ditangan kami sekarang” dan kami memerintahkan bung, memulai revolusi malam ini, kalau bung tidak mau lalu apa ?
Bung Karno bangkit dari kursi dengan kemarahan” jangan aku diancam, jangan aku dperintah.
Dengan tegas bung Karno menjawab , Engkau harus mengerjakan apa yang aku ingini. Pantang aku untuk dipaksa menurut kemauanmu.
Ditengah-tengah suasana yang memanas bung Karno membuat gerakan dan menyerahkan tengkuknya untuk dipotong “ ini “, katanya , ini leherku, boleh dipotong………..hayo, silahkan dipenggal, penggal kepalaku, Engkau bisa membunuhku. tapi jangan kira aku bisa dipaksa untuk menimbulkan pertumpahan darah yang sia-sia bangsaku, seraya menatap wajah para pemuda satu persatu, semuanya hening dan terpaku.
Dengan suara rendah mulailah bung Karno berbicara :
Bung karno muncul dan berkata : aku ini sudah lama memeras keringat untuk memerdekakan bangsaku dari pada engkau , hei anak-anak, jadi jangan dikira engkau bisa menekanku.
Salah seorang pemuda mengejek dengan suara rendah, barangkali Bung Besar takut seperti melihat hantu dikegelapan dan barangkali menunggu perintah dari Tenoo Haika.
Pemuda lain bernama Wikana, mengikuti ejekan tersebut dengan gerakan tanpa diduga-duga sambil menodongkon pisau, “ Kita tak ingin mengancam mu bung,” revolusi berada ditangan kami sekarang” dan kami memerintahkan bung, memulai revolusi malam ini, kalau bung tidak mau lalu apa ?
Bung Karno bangkit dari kursi dengan kemarahan” jangan aku diancam, jangan aku dperintah.
Dengan tegas bung Karno menjawab , Engkau harus mengerjakan apa yang aku ingini. Pantang aku untuk dipaksa menurut kemauanmu.
Ditengah-tengah suasana yang memanas bung Karno membuat gerakan dan menyerahkan tengkuknya untuk dipotong “ ini “, katanya , ini leherku, boleh dipotong………..hayo, silahkan dipenggal, penggal kepalaku, Engkau bisa membunuhku. tapi jangan kira aku bisa dipaksa untuk menimbulkan pertumpahan darah yang sia-sia bangsaku, seraya menatap wajah para pemuda satu persatu, semuanya hening dan terpaku.
Dengan suara rendah mulailah bung Karno berbicara :
Yang penting didalam sebuah peperangan maupun revolusi dilakukan pada saat yang tepat.
Di Saigon sudah saya rencanakan saatnya adalah tanggal 17 Agustus, mengapa justru pada tanggal 17 Agustus, mengapa tidak sekarang atau pada tanggal 16 Agustus, mengapa justru tanggal 17.
Tanya sama Sukarni, saya seorang yang percaya mistik, tanggal 17 adalah tanggal yang lebih memberi harapan bagiku, saya rasakan didalam kalbuku , dua hari lagi adalah saat yang tepat..
Angka 17 adalah angka keramat, angka suci. Kita sedang berada dibulan Ramadhan, waktu dimana kita sedang berpuasa, bukankah begitu ? “ ya “ hari Jumat ini adalah hari Jumat legi, Jumat yang berbahagia, dan tanggal 17 pula Al-Qur’an diturunkan.
Orang Islam sembahyang 17 raka’at dalam sehari semalam.
Hai anak-anak muda , kalian harus belajar sejarah !!!.
Perang badar yang legendaris, dimana 305 tentara Rasulullah Muhammad SAW mengalahkan lebih dari 1000 tentara kafir Quraisy dalam peperangan konvensional, dimulai pasukan muslim bergerak dari Medinah pada tanggal 8 Ramadhan dan diakhiri dengan kemenangan mutlak pada hari Jumat 17 Ramadhan.
Demuikian pula pembebasan kota Mekah yang merupakan kemenangan dakwah Rasulullah Muhammad SAW. Dimulai dengan memberangkatkan pasukan dari Madinah pada tanggal 10 Ramadhan.
Oleh karena itu ! hai anak-anak muda, aku akan melaksanakan sesuai dengan ajakan qalbuku, menurut sejarah agamaku , akan ku lakukan pekerjaan yang besar yang sangat mulia dan suci ini pada tanggal 17 bulan 8, hari Jumat legi, tanggal 9 Ramadhan 1064 Hijriah, jam 10 pagi sesuai dengan yang kukatakan tadi, “ semua keramat, semua suci” , 17 bukan buatan manusia, ini adalah kemauan Yang Maha Kuasa”
Setuju …………??? Dan para pemuda yang dipimpin oleh Sukarni, Wikana dan disaksikan oleh Bu Fatmawati , Sayuti Melik dan Trimurti, sambil dengan tegapnya menyatakan s e t u ju !!! MERDEKA !!!
Posting Komentar