Minggu, 19 Februari 2012

0 BPPT Adopsi Teknologi Turbin Angin Buatan Jepang

Date: Minggu, 19 Februari 2012 06.01
Category:
Author: Khairul
Share:
Responds: 0 Comment
 

JAKARTA, KOMPAS.com - Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) bekerja sama dengan Jepang untuk mengembangkan teknologi turbin angin Tomonokaze yang mampu membangkitkan listrik dengan baik dari kondisi kecepatan angin yang rendah seperti di Indonesia.
"Berbeda dengan Eropa yang rata-rata kecepatan anginnya sampai 12 meter per detik, di Indonesia kecepatan anginnya hanya 3-6 m/detik," kata Kepala BPPT Dr Marzan A Iskandar seusai Penandatanganan nota kesepahaman (MoU) kerja sama dengan Jepang mengembangkan turbin angin Tomonokaze di Jakarta, Rabu (15/2/2012).
BPPT bersama Tomo Wind Energy akan menguji kelaikan teknologi tersebut di Taman Teknologi Terbarukan di pantai Baron Yogyakarta sebanyak satu unit dengan kapasitas 4 KW. Saat ini di taman tersebut sudah ada pembangkit listrik tenaga bayu/angin (PLTB) 15 kW, surya 36 kW dan biofuel 25 kW.
"Jika sudah dikembangkan sesuai dengan kondisi di Indonesia, Jepang berminat membangun industri turbin angin di Indonesia dengan material yang juga berasal dari Indonesia," katanya.
Selama ini, untuk memenuhi kebutuhan energi yang dibangkitkan dari angin, Indonesia mengimpor turbin. BPPT (laboratorium aerogasdinamika dan getaran) dan Lapan hanya memenuhi pesanan-pesanan kecil saja dimana investasi yang diperlukan 8 dolar AS per Watt.
Pemanfaatan energi angin oleh Indonesia sensiri saat ini baru sebesar kurang dari 2 MW. Padahal, potensi energi angin 9.300 MW.
Deputi Teknologi Informasi Energi dan Material BPPT Dr Unggul Priyanto mengatakan keunggulan teknologi Tomonokaze terletak pada desain "blade" dan motor serta material bahan komposit yang ringan dan kuat.
Sementara itu, CEO Tomo Wind Energy Kazuki Nomoto mengatakan, pihaknya sudah mengembangkan teknologi turbin angin sejak 20 tahun lalu.
"Teknologi ini sudah dicoba dan terpasang di Kyusu yang kondisi kecepatan anginnya sangat rendah, hanya 1 meter/detik, setinggi 6 meter. Namun turbin ini bisa berputar dengan cepat," katanya.
Daya listrik yang dihasilkan dari PLTB ini, jelasnya, tergantung dari kecepatan anginya. Jika kecepatan angin hanya 4-5 m/ detik daya yang dihasilkan sekitar 10 KW per hari.

Artikel Terkait :



Posting Komentar