Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
(Kemendikbud) memantapkan hati untuk menghapus ujian tulis pada Seleksi
Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN) 2013. Tahun depan,
SNMPTN akan digelar hanya melalui jalur undangan.
Ketua SNMPTN 2013 Akhmaloka memaparkan, pola jalur undangan yang
diterapkan pada SNMPTN 2012 kini menjadi pola tunggal dalam SNMPTN 2013.
"Seleksia akan dilakukan berdasarkan nilai rapor dan prestasi lainnya,
serta mempertimbangkan nilai ujian nasional (UN). Kemendikbud belum
berpikir untuk mengubah pola UN," kata Akhmaloka dalam acara Launching
SNMPTN 2013 di Gedung Kemendikbud, Senayan, Jakarta Selatan, Senin
(10/12/2012) malam.
Dalam acara yang diikuti pimpinan PTN seluruh Indonesia ini, Rektor
Institut Teknologi Banduing (ITB) itu merinci, ada 61 PTN di seluruh
Indonesia yang turut serta dalam SNMPTN 2013. Selain itu, kemungkinan
besar UIN Wali Songo, Semarang dan Universitas Terbuka juga akan
bergabung dalam SNMPTN 2013.
"Diperkirakan 1,5 juta siswa SMA/sederajat akan mengikuti SNMPTN 2013," imbuhnya.
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) M Nuh menyatakan, pola seperti ini sebenarnya memberikan kemudahan bagi lulusan SMA/sederajat untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang lebih tinggi. Selain itu, implementasi kebijakan integrasi UN dengan SNMPTN secara tidak langsung memberi pengakuan dari "kakak", dalam hal ini PTN, kepada "adik", yakni SMA/sederajat.
"Jangan sampai tidak ada pengakuan akademik ini, kesannya ada semacam diskonektivitas antara jenjang yang di bawah dengan di atasnya," kata Nuh. (kampus.okezone.com)
"Bagaimana pendapat temen temen?"
"Diperkirakan 1,5 juta siswa SMA/sederajat akan mengikuti SNMPTN 2013," imbuhnya.
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) M Nuh menyatakan, pola seperti ini sebenarnya memberikan kemudahan bagi lulusan SMA/sederajat untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang lebih tinggi. Selain itu, implementasi kebijakan integrasi UN dengan SNMPTN secara tidak langsung memberi pengakuan dari "kakak", dalam hal ini PTN, kepada "adik", yakni SMA/sederajat.
"Jangan sampai tidak ada pengakuan akademik ini, kesannya ada semacam diskonektivitas antara jenjang yang di bawah dengan di atasnya," kata Nuh. (kampus.okezone.com)
"Bagaimana pendapat temen temen?"
Sumber
Posting Komentar