TEMPO.CO , Jakarta - Bicara soal robot, tak ayal kita juga akan mengingat Negara Jepang sebagai pelopor industri robot-robot cerdas dewasa ini. Jepang malah jauh meninggalkan negara-negara eropa yang terkenal dengan pengembangan ilmu pengetahuannya.
Akan tetapi tahukah anda, siapa orang yang pertama kali menemukan sistem robotika modern? Sebagian orang akan menyebut nama Leonardo Da vinci, sang Maestro Seni dan Pengetahuan abad pertengahan di Eropa. Pada tahun 1478 Masehi, Leonardo Da Vinci disebut-sebut telah mampu merancang sebuah robot yang selama ini diklaim sebagai robot pertama.
Namun jauh sebelum itu, Umat Islam telah mengenal Ibnu Ismail Al Jazari yang telah mampu menciptakan robot manusia (humanoid) yang bisa diprogram. Al Jazari mengembangkan prinsip hidrolik untuk menggerakkan mesin yang kemudian hari dikenal sebagai mesin robot.
Ada pun mesin robot yang diciptakan Al Jazari kala itu berbentuk sebuah perahu terapung di sebuah danau yang ditumpangi empat robot pemain musik; dua penabuh drum, satu pemetik harpa, dan peniup seruling. Robot ini diciptakan untuk menghibur para tamu kerajaan dalam suatu acara jamuan minum.
Ibnu Ismail Al Jazari diperkirakan lahir pada 1136 di Al Jazira, yang terletak diantara sisi utara Irak dan timur laut Syiria, tepatnya antara Sungai tigris dan Efrat.
Al-Jazari merupakan ahli teknik yang luar biasa pada masanya. Nama lengkapnya adalah Badi Al-Zaman Abullezz Ibn Alrazz Al-Jazari. Donald Hill, seorang ahli teknik asal Inggris yang tertarik dengan sejarah teknologi sempat mengatakan pujiannya kepada Al Jazari.
“Tak mungkin mengabaikan hasil karya Al-Jazari yang begitu penting. Dalam bukunya, ia begitu detail memaparkan instruksi untuk mendesain, merakit, dan membuat sebuah mesin” Katanya.
Al Jazari mengabdikan diri sepenuhnya kepada raja-raja Dinasti Artuqid di Turki dari 1174 sampai 1200, melanjutkan pengabdian ayahnya sebagai seorang insinyur dengan menciptakan berbagai mesin.
Atas permintaan Sultan Nasir al-Din Mahmud, Al Jazari menuliskan seluruh penemuannya dalam suatu risalah yang fenomenal, Kitab fi ma`rifat al-hiyal al-handasiyya (Book of Knowledge of Ingenious Mechanical Devices). Setelah 25 tahun menjadi ahli teknik di bawah kepemimpinan tiga raja Dinasti Artuqid, ia wafat beberapa bulan setelah menyelesaikan karyanya.
Sumber
Posting Komentar