Surabaya - Tak lama lagi, kita akan menemukan robot di setiap sudut perkebunan stroberi saat musim panen tiba. Ya, robot-robot ini akan menggantikan tugas para petani memetik stroberi.
Pernyataan bernada optimis ini dilontarkan para ilmuwan dan ahli robot dari IAM-BRAIN (Institute of Agricultural Machinery's Bio-oriented Technology Research Advancement Institution) di Jepang.
Dikutip xp-robotic dari detikINET, Kamis (16/12/2010), robot yang mereka kembangkan, memiliki kemampuan mengenali stroberi yang sudah matang lalu memetiknya. Dalam operasionalnya, si robot membidik buah stroberi yang memiliki tingkat kematangan setidaknya 80 persen.
"Robot pintar ini hanya memerlukan waktu sembilan detik untuk memetik sebuah stroberi, sehingga cukup efektif memangkas waktu panen dari 500 jam menjadi 300 jam untuk lahan perkebunan stroberi seluas 1.000 meter persegi," kata juru bicara IAM-BRAIN Shigehiko Hayashi.
Kelebihan lainnya, robot ini dapat juga beroperasi di malam hari. Meski keadaan gelap, si robot tetap bisa mengenali stroberi yang siap dipetik.
Ternyata, rahasia kepintaran robot ini salah satunya terletak pada sistem kamera stereo yang menampilkan gambar stroberi dalam format tiga dimensi (3D).
Selanjutnya, gambar hasil proses algoritma itu mengukur tingkat kematangan buah dan jika stroberi dinilai telah 80 persen terlihat merah, mesin akan langsung memotong tangkai beserta buah stroberi serta menaruhnya di sebuah tempat. Dan stroberi pun siap dinikmati!
Pernyataan bernada optimis ini dilontarkan para ilmuwan dan ahli robot dari IAM-BRAIN (Institute of Agricultural Machinery's Bio-oriented Technology Research Advancement Institution) di Jepang.
Dikutip xp-robotic dari detikINET, Kamis (16/12/2010), robot yang mereka kembangkan, memiliki kemampuan mengenali stroberi yang sudah matang lalu memetiknya. Dalam operasionalnya, si robot membidik buah stroberi yang memiliki tingkat kematangan setidaknya 80 persen.
"Robot pintar ini hanya memerlukan waktu sembilan detik untuk memetik sebuah stroberi, sehingga cukup efektif memangkas waktu panen dari 500 jam menjadi 300 jam untuk lahan perkebunan stroberi seluas 1.000 meter persegi," kata juru bicara IAM-BRAIN Shigehiko Hayashi.
Kelebihan lainnya, robot ini dapat juga beroperasi di malam hari. Meski keadaan gelap, si robot tetap bisa mengenali stroberi yang siap dipetik.
Ternyata, rahasia kepintaran robot ini salah satunya terletak pada sistem kamera stereo yang menampilkan gambar stroberi dalam format tiga dimensi (3D).
Selanjutnya, gambar hasil proses algoritma itu mengukur tingkat kematangan buah dan jika stroberi dinilai telah 80 persen terlihat merah, mesin akan langsung memotong tangkai beserta buah stroberi serta menaruhnya di sebuah tempat. Dan stroberi pun siap dinikmati!